Gigi merupakan bagian dari tubuh yang keras dan terdapat pada mulut. Gigi mempunyai banyak tugas dalam kehidupan kita sehari-hari. Selain sebagai untuk menghancurkan makanan, gigi ternyata juga memiliki fungsi yang lain. Seperti untuk merobek makanan ataupun lainnya dan untuk hewan gigi dapat dijadikan senjata untuk memburu mangsanya. Untuk itu, bagi kalian yang tergolong masih muda atau anak-anak sebaiknya rawatlah gigi anda dengan sebaik mungkin agar di kemudian hari atau tua’nya anda masih memiliki gigi yang komplit dan terhindar dari kesakitan akibat gigi berlubang atau yang lainnya.
Gigi memiliki struktur pelindung yang disebut email gigi, yang membantu mencegah lubang di gigi. Sebagai bagian dari tubuh, gigi juga memiliki lapisan-lapisan tersendiri. Senyum indah merupakan senyum yang memiliki gigi yang indah pula, dalam arti gigi yang sehat. Untuk itu perawatan gigi juga perlu dilakukan bagi anda.
1. Rawatlah sebelum terlanjur menjadi rusak. Gunakan sedotan jika Anda minum kopi, teh, minuman bersoda dan juga anggur merah. Dengan demikian, minuman tak mengenai gigi secara langsung. Minuman-minuman tersebut biasanya menjadi penyebab kerusakan gigi yang sangat kuat.
2. Sejumlah zat bisa melekat di gigi Anda dengan mudah. Oleh karena itu Anda harus mecegah terbentuknya noda gigi atau plak. Gunakan brokoli, daun selada atau bayam untuk mencegahnya. Sayur-sayuran itu terbukti sangat manjur untuk urusan mencegah noda gigi.
3. Cara mudah dan sederhana untuk merawat gigi tetap putih adalah menggosok gigi tiga kali sehari dan setiap selesai makan. Namun hati-hati dalam menyikat gigi. Jangan terlalu keras karena itu malah bisa membuat gigi abrasi dan rusak. Lebih bagusnya gunakan sikat gigi elektrik dan atur waktu menyikat gigi selama dua menit. Dan teliti saat menggosok gigi, jangan sampai ada bagian atau sela-sela yang terlewatkan. Sebaiknya gosok gigi sesuai dengan anjuran dokter gigi.
4.Yang termudah dan tercepat namun membutuhkan biaya lebih adalah dengan cara bleacbing atau pemutihan. Model perawatan gigi semacam ini banyak tersedia di klinik gigi dan klinik kecantikan. Perawatan semacam ini bisa bertahan selama dua hingga tiga tahun. Tapi tetap saja setelah di bleaching, Anda harus menjaga makanan dan minuman yang dikonsumsi.
Berikut Penyebab kerusakan pada gigi
1. Menggosok gigi terlalu keras
Menggunakan sikat gigi dengan bulu yang keras, ditambah lagi dengan tekanan yang terlalu kuat saat menggosok gigi, bisa menghilangkan enamel pelindung gigi secara permanen. Hal inilah yang memicu gigi sensitif dan lubang gigi, sertanya menyebabkan gusi mundur (menipis). Lebih baik, gunakan sikat gigi dengan bulu halus, lalu gosok gigi dengan gerakan memutar selama 2 menit, sedikitnya dua kali sehari. Sikat gigi dengan kepala yang ramping dapat bergerak dengan mudah di dalam mulut yang kecil, sedangkan gagang sikat yang panjang lebih mampu menjangkau geraham belakang daripada yang pendek.
2. Pasta gigi yang salah
Jangan langsung percaya dengan pasta gigi yang diklaim mengandung berbagai bahan yang bermanfaat. Beberapa pasta gigi, khususnya yang didesain sebagai “tartar control” bisa menyebabkan abrasi. Pasta gigi yang mengandung butiran-butiran terasa kasar dapat mengikis enamel gigi dan menyebabkan gusi menipis. Pasta gigi dengan fluoride sudah cukup untuk Anda.
3. Tidak menggunakan dental floss
Bakteri pada gigi dapat berkembang menjadi plak, penyebab utama lubang dan penyakit gusi, dalam 24 jam. Gunakan benang gigi sekali sehari untuk mengusir plak.
4. Sering minum minuman bersoda
Minuman berkarbonasi, alias minuman bersoda (tak peduli versi yang “diet” sekalipun) mengandung asam fosforik, yang lama-kelamaan dapat mengikis gigi. Jika Anda biasa menikmati minuman ini, gunakan sedotan untuk meminimalisasi kontak langsung cairan tersebut dengan gigi. Jangan lupa gosok gigi sesudahnya.
5. Makanan yang meninggalkan noda
Enamel gigi itu seperti spons. Makanan atau minuman yang meninggalkan noda di piring atau cangkir, seperti kopi, teh, minuman berkola, saus marinara, atau kecap, juga akan membuat gigi berangsur menjadi kuning. Mintalah dokter gigi untuk melakukan perawatan laser whitening, bleaching, atau Prophy Power, prosedur baru dimana sodium bicarbonate (bahan pemutih yang lembut) dicampur dengan semburan air yang kuat untuk mengangkat noda tanpa menghilangkan enamel. Pasta gigi dengan pemutih memang bisa sedikit memutihkan gigi, tetapi cenderung terlalu tajam untuk enamel.
6. Doyan ngemil
Setiap kali Anda makan sesuatu, apalagi yang manis atau mengandung tepung, bakteri yang biasa hidup di dalam mulut akan menciptakan asam untuk memecah makanan tersebut. Namun asam ini juga bisa menyerang gigi, menyebabkan gigi rusak. Sebagai gantinya, pilih buah-buahan dan sayuran yang renyah (seperti apel atau wortel) baik sebagai lauk maupun sebagai cemilan. Para ahli kesehatan gigi bahkan mempertimbangkan jenis makanan seperti ini sebagai sikat gigi alami karena efeknya pada plak yang bagaikan detergen. Mengunyah permen karet tanpa gula seperti Xylitol juga membantu mencegah lubang gigi, dengan meningkatkan aliran liur. Liur yang mengalir akan mengusir bakteri penyebab lubang gigi.
7. Menggunakan gigi sebagai alat
Membuka kantong keripik yang terbuat dari aluminium foil dan melonggarkan simpul menggunakan gigi ternyata dapat menyebabkan gigi retak dan pecah, serta merusak perawatan gigi yang sedang dilakukan. Kebiasaan lain yang merusak gigi adalah mengunyah es batu, cokelat yang sudah membeku, atau permen.
8. Mengabaikan masalah gigi
Gusi berdarah, dan nafas berbau yang sudah kronis, adalah indikasi adanya penyakit gusi. Untuk mengatasi bau mulut, minumlah cukup air untuk menjaga kelembaban mulut, dan membuang kelebihan bakteri dengan pengerok lidah (banyak dijual di apotek). Untuk mencegah gusi berdarah, gosok gigi secara teratur dan gunakan benang gigi. Segera ke dokter bila gejala ini tak juga mereda.
9. Menghindari dokter gigi
Sangat disarankan untuk memeriksa kesehatan gigi dua kali dalam setahun, namun saran ini tampaknya cenderung diabaikan. Padahal, jika gusi mengalami masalah, setidaknya kita harus kontrol ke dokter setiap tiga bulan.
10. Mengabaikan bibir
Tak peduli betapa baiknya kondisi gigi Anda, senyum Anda tak akan terlihat cerah bila bibir dibiarkan kering dan pecah-pecah. Kulit pada bibir, yang lebih tipis daripada kulit lainnya, cenderung akan kehilangan kelembabannya dan berubah seiring bertambahnya usia. Menggunakan lip balm dengan pelembab setiap hari akan sangat membantu.
Menggunakan sikat gigi dengan bulu yang keras, ditambah lagi dengan tekanan yang terlalu kuat saat menggosok gigi, bisa menghilangkan enamel pelindung gigi secara permanen. Hal inilah yang memicu gigi sensitif dan lubang gigi, sertanya menyebabkan gusi mundur (menipis). Lebih baik, gunakan sikat gigi dengan bulu halus, lalu gosok gigi dengan gerakan memutar selama 2 menit, sedikitnya dua kali sehari. Sikat gigi dengan kepala yang ramping dapat bergerak dengan mudah di dalam mulut yang kecil, sedangkan gagang sikat yang panjang lebih mampu menjangkau geraham belakang daripada yang pendek.
2. Pasta gigi yang salah
Jangan langsung percaya dengan pasta gigi yang diklaim mengandung berbagai bahan yang bermanfaat. Beberapa pasta gigi, khususnya yang didesain sebagai “tartar control” bisa menyebabkan abrasi. Pasta gigi yang mengandung butiran-butiran terasa kasar dapat mengikis enamel gigi dan menyebabkan gusi menipis. Pasta gigi dengan fluoride sudah cukup untuk Anda.
3. Tidak menggunakan dental floss
Bakteri pada gigi dapat berkembang menjadi plak, penyebab utama lubang dan penyakit gusi, dalam 24 jam. Gunakan benang gigi sekali sehari untuk mengusir plak.
4. Sering minum minuman bersoda
Minuman berkarbonasi, alias minuman bersoda (tak peduli versi yang “diet” sekalipun) mengandung asam fosforik, yang lama-kelamaan dapat mengikis gigi. Jika Anda biasa menikmati minuman ini, gunakan sedotan untuk meminimalisasi kontak langsung cairan tersebut dengan gigi. Jangan lupa gosok gigi sesudahnya.
5. Makanan yang meninggalkan noda
Enamel gigi itu seperti spons. Makanan atau minuman yang meninggalkan noda di piring atau cangkir, seperti kopi, teh, minuman berkola, saus marinara, atau kecap, juga akan membuat gigi berangsur menjadi kuning. Mintalah dokter gigi untuk melakukan perawatan laser whitening, bleaching, atau Prophy Power, prosedur baru dimana sodium bicarbonate (bahan pemutih yang lembut) dicampur dengan semburan air yang kuat untuk mengangkat noda tanpa menghilangkan enamel. Pasta gigi dengan pemutih memang bisa sedikit memutihkan gigi, tetapi cenderung terlalu tajam untuk enamel.
6. Doyan ngemil
Setiap kali Anda makan sesuatu, apalagi yang manis atau mengandung tepung, bakteri yang biasa hidup di dalam mulut akan menciptakan asam untuk memecah makanan tersebut. Namun asam ini juga bisa menyerang gigi, menyebabkan gigi rusak. Sebagai gantinya, pilih buah-buahan dan sayuran yang renyah (seperti apel atau wortel) baik sebagai lauk maupun sebagai cemilan. Para ahli kesehatan gigi bahkan mempertimbangkan jenis makanan seperti ini sebagai sikat gigi alami karena efeknya pada plak yang bagaikan detergen. Mengunyah permen karet tanpa gula seperti Xylitol juga membantu mencegah lubang gigi, dengan meningkatkan aliran liur. Liur yang mengalir akan mengusir bakteri penyebab lubang gigi.
7. Menggunakan gigi sebagai alat
Membuka kantong keripik yang terbuat dari aluminium foil dan melonggarkan simpul menggunakan gigi ternyata dapat menyebabkan gigi retak dan pecah, serta merusak perawatan gigi yang sedang dilakukan. Kebiasaan lain yang merusak gigi adalah mengunyah es batu, cokelat yang sudah membeku, atau permen.
8. Mengabaikan masalah gigi
Gusi berdarah, dan nafas berbau yang sudah kronis, adalah indikasi adanya penyakit gusi. Untuk mengatasi bau mulut, minumlah cukup air untuk menjaga kelembaban mulut, dan membuang kelebihan bakteri dengan pengerok lidah (banyak dijual di apotek). Untuk mencegah gusi berdarah, gosok gigi secara teratur dan gunakan benang gigi. Segera ke dokter bila gejala ini tak juga mereda.
9. Menghindari dokter gigi
Sangat disarankan untuk memeriksa kesehatan gigi dua kali dalam setahun, namun saran ini tampaknya cenderung diabaikan. Padahal, jika gusi mengalami masalah, setidaknya kita harus kontrol ke dokter setiap tiga bulan.
10. Mengabaikan bibir
Tak peduli betapa baiknya kondisi gigi Anda, senyum Anda tak akan terlihat cerah bila bibir dibiarkan kering dan pecah-pecah. Kulit pada bibir, yang lebih tipis daripada kulit lainnya, cenderung akan kehilangan kelembabannya dan berubah seiring bertambahnya usia. Menggunakan lip balm dengan pelembab setiap hari akan sangat membantu.
sumber: tipsku.info dan kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar