Selasa, 23 November 2010

3 Perusahaan Jepang Ingatkan Dampak Film 3D

Film 3D bisa memicu rasa pening, mual, dan menimbulkan kelelahan pada mata.

VIVAnews - Sejumlah perusahaan elektronik dalam negeri Jepang mengeluarkan peringatan mengenai kemungkinan dampak film tiga dimensi (3D) terhadap kesehatan penonton.

Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain Toshiba, Sharp, dan Hitachi, bekerja sama dengan pemerintah Jepang untuk memproduksi buku pedoman berisi efek samping menyaksikan gambar 3D.

Sekelompok perusahaan elektronik terkemuka tersebut mengatakan bahwa film 3D bisa memicu rasa pening, mual, dan menimbulkan kelelahan pada mata. "Kami kira ini bukan persoalan besar bagi mayoritas penonton film 3D, tetapi kami harus memperingatkan orang-orang bahwa kemungkinan tersebut ada," kata Koichi Imai, juru bicara untuk konsorsium perusahaan elektronik tersebut.

"Kami sedang membuat buku panduan yang akan disebar ke bioskop dan toko di mana produk 3D dijual. Cara sederhana bagi semua orang yang merasa tidak nyaman menonton gambar 3D adalah dengan berhenti melakukannya," lanjutnya, seperti dikutip dari laman harian The Telegraph.

Hiburan dengan format 3D masih dalam tahap awal perkembangan, kata Imai, konsorsium perusahaan elektronik Jepang tersebut belum memiliki data orang yang mengalami efek samping dari menonton gambar 3D.

Generasi baru film 3D sedang berjaya di box office. Film James Cameron, Avatar, yang menggunakan gambar 3D untuk membawa penonton bepergian ke planet Pandora, memecahkan rekor box office. Sedangkan film Alice in Wonderland meraup keuntungan luar biasa saat pertama kali ditayangkan pada 17 April lalu.

Konsorsium merekomendasikan dalam buku panduan tersebut bahwa penonton film 3D harus duduk di jarak tertentu dari layar, dengan jarak sekitar tiga kali tinggi layar. Selain itu, penonton yang tidak mampu menerima efek 3D harus berhenti menonton. (mt)

antique.putra@vivanews.com

• sumber dari VIVAnews

Tidak ada komentar: