VIVAnews - Keluarga merupakan faktor utama yang mempengaruhi perilaku seseorang. Kebiasaan dan perilaku sehat yang dibarengi dengan interaksi yang harmonis dan bahagia, akan memunculkan anggota keluarga yang sehat fisik dan mentalnya.
"Lingkungan paling baik untuk tumbuh kembang anak adalah keluarga yang harmonis. Sebab, sedikit banyak anak akan meniru perilaku orang tuanya," ujar dr Retno Asih Werdhani, M.Epid saat peluncuran buku 'Panduan Kesehatan Keluarga' dan talkshow 'Ibu Bijak Keluarga Sehat' di FX Plaza, Senayan Jakarta Selatan, 1 Desember 2010.
Peran ibu sebagai motivator dan fasilitator sangat penting bagi keluarga. Ibu dianggap sebagai tonggak terdepan untuk meningkatkan derajat kesehatan anggotanya sekaligus mengontrol faktor risiko kesehatan mereka, baik itu lewat menu masakan atau membiasakan anak untuk menjaga kebersihan sejak kecil.
"Sebaliknya, yang berasal dari keluarga kurang harmonis, akan mudah mendapat pengaruh buruk dari lingkungan. Orangtua itu sebagai panutan bagi anak. Kalau lihat orang tua merokok, otomatis anaknya merokok," kata dosen tetap Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.
Beberapa cara yang dapat digunakan sebagai monitor untuk pencegahan kesehatan yang buruk di antaranya rencanakan kelahiran anak dengan matang, beri ASI eksklusif, imunisasi dan gizi yang baik untuk anak.
Selain itu menciptakan suasana yang akrab, sangat berpengaruh agar anak tidak mencari kenyamanan di tempat lain yang membawa dampak negatif. Stimulasi dan pembelajaran langsung dari orangtua, bukan dari babysitter, juga sangat penting bagi perkembangan otak anak.
Tentunya ibu juga dapat mencari referensi untuk mengatasi masalah kesehatan keluarganya. Salah satunya lewat buku Panduan Kesehatan Keluarga karangan Dr Miriam Stoppard. Referensi ini menjelaskan sejak fase dini kehidupan manusia hingga lanjut usia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar