VIVAnews - Tahu dan tempe yang berbahan dasar kedelai dikenal sebagai makanan murah dan mengandung banyak gizi. Konsumsi tahu dan tempe penting bagi wanita untuk memperlambat penuaan, terutama bagi wanita yang akan mengalami masa-masa menopause.
Akan tetapi, bagi penderita kanker payudara tertentu, konsumsi tahu tempe ini harus dikurangi karena bisa memicu pertumbuhan sel semakin cepat.
Hal ini disebabkan okandungan Phytoestrogen yang ada pada tahu dan tempe, yakni senyawa kimia hormon tumbuhan (phyto artinya tumbuhan), yang memliki struktur kimia menyerupai hormon estrogen pada tubuh manusia.
Karena itulah phytoestrogen dianggap bisa membantu menanggulangi masalah penurunan estrogen pada wanita. Namun, bagi penderita kanker payudara jenis tertentu, konsumsi tahu dan tempe justru bisa memicu meningkatnya jumlah hormon estrogen dalam tubuh yang justru bisa merangsang penyebaran kanker lebih cepat.
“Meski tidak semua kanker payudara, namun ada jenis kanker payudara tertentu yang pertumbuhan sel kanker-nya justru dipengaruhi oleh estrogen. Untuk itu, bagi penderita kanker payudara disarankan untuk mengurangi konsumsi makanan yang mengandung estrogen seperti tahu dan tempe, termasuk kulit ayam,” kata Ahli Kesehatan dan pemerhati gaya hidup lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegeoro Semarang, Dr. Grace Judio Kahl, Msc, MH,CHt dalam sebuah acara talkshow.
Meski tahu tempe berbahaya bagi penderita kanker payudara jenis tertentu, namun makanan yang mudah didapat dengan harga murah ini tetap memiliki manfaat. Khususnya bagi mereka yang tidak memiliki pantangan untuk mengonsumsi kedelai.
“Selektif dalam memilih makanan itu penting. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter ahli gizi untuk membantu mengatur pola makan bagi Anda yang memiliki jenis penyakit tertentu," katanya lagi. (adi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar