VIVAnews -- Sejak dimulainya perang modern, cara terbaik menghindar dari berondongan senapan adalah bersembunyi di balik dinding. Namun, taktik itu kini akan sia-sia. Satu inovasi senapan revolusioner milik Amerika Serikat membuat musuh hanya bisa berlari, tapi sulit untuk bersembunyi.
Setelah pengembangan selama bertahun-tahun, angkatan bersenjata AS menguji coba senapan baru di Afghanistan. Namanya, XM25 Counter Defilade Target Engagement System. Ini senapan berteknologi tinggi.
Tak otomatis meledak jika membentur tembok. Senapan ini bisa mengatur amunisi 25 milimeter meledak di depan atau di belakang target. Atau bisa dibahasakan, peluru ini bisa diatur menembus tembok, sebelum akhirnya meledak dan menewaskan target.
Senapan yang diklaim revolusioner ini juga berdaya jangkau jauh, 2.300 kaki atau delapan kali panjang lapangan bola.
Menurut manajer proyek persenjataan semi otomatis, Letnan Kolonel Christopher Lehner mengatakan, XM25 akan jadi kunci yang mengubah 'aturan main' --mengarah ke cara baru pertempuran lapangan saat diuji coba awal bulan ini di Afghanistan.
"Dengan senjata ini kita memusnahkan perlindungan musuh untuk selamanya," kata Lehner kepada FOXnews. "Taktik peperangan harus ditulis ulang. Musuh tak bisa berlindung, satu-satunya yang bisa mereka lakukan adalah lari."
Ditambahkan dia, senapan XM25 didistribusikan pertama kali ke Afghanistan. Senapan seberat 12 pon, dan panjang 29 inchi ini didesain oleh Alliant Techsystems di Minnesota. Satu unit berharga US$35 ribu. Senapan ini tergolong sangat canggih. Tapi juga mudah dipelajari. Dalam hitungan menit, seorang serdadu bisa memakainya.
Bagaimana cara kerjanya?
Dijelaskan Lehner, setelah pelatuk ditarik, dan peluru meninggalkan tongnya, sebuah chip komputer di dalam proyektil akan mengkomunikasikan sejauh mana ia berjalan. Ini memungkinkan si prajurit meledakkan proyektil itu di depan, atau dibelakang target.
"Cara ini memungkinkan tentara lebih akurat dan bisa mengirimkan peluru berdaya ledak tinggi hanya dalam waktu sekitar 5 detik."(np)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar