Sabtu, 04 Desember 2010

Penyakit Langka, Kejang Hingga 50 Kali Sehari

Otak kanan bocah 2 tahun ini harus diangkat untuk hentikan kejang-kejang yang dialaminya.

VIVAnews - Seorang balita dengan kelainan saraf langka terpaksa kehilangan setengah otaknya setelah menderita kejang hingga 50 kali sehari. Katie Verdecchia, 2 tahun, memiliki sindroma Aicardi, sebuah kondisi bawaan yang ditandai hilangnya penghubung dua sisi otaknya.

Orangtua Katie, Maryalicia dan Brian, pertama kali menyadari ada yang salah dengan putri mereka saat Katie mulai mengalami kejang singkat pada april 2008, satu bulan setelah kelahirannya. Yang mengkhawatirkan, kejang yang dialami Katie bisa puluhan kali per hari, bahkan hingga 50 kali sehari.

Serangkaian tes medis akhirnya mengungkap Katie mengidap sindroma Aicardi, penyakit sangat langka. Diperkirakan, sindroma ini hanya diidap 500 orang di seluruh dunia. Kondisi ini menyebabkan kejang harian dan menghambat pertumbuhan anak. Dokter juga mendeteksi lesi di belakang salah satu retinanya.

Pengobatan dengan obat-obatan tak berpengaruh banyak. Rumah sakit telah akrab dengannya sejak awal kehidupan Katie. Kendati harus tumbuh dalam masa sulit, kedua orangtuanya mendukung pertumbuhan sang buah hati dengan berbagai cara. Dia belajar berjalan dan mengucapkan kata pertamanya di ruang perawatan anak University of California Medical Center.

"Kepribadiannya terus tumbuh dan dia merespon jauh lebih baik dalam bermain dan berkomunikasi. Ia telah banyak tertawa dan melakukan kontak mata," tulis sang ibu dalam blognya seperti dikutip dari Daily Mail.

Namun, kejang selama 24 jam akhir Agustus lalu membuat risiko kematian Katie kian besar. Pada September, para ahli saraf dari University of California Medical Center menyarankan untuk melakukan hemisferektomi, operasi pengangkatan sebagian bagian otak.

Pada 22 November, operasi dilakukan selama delapan jam. Operasi berhasil mengangkat otak kanannya yang tidak berfungsi karena terputusnya hubungan di antara otak kanan dan kiri. Beberapa jam setelah operasi, Katie sempat kritis. Namun, secara berangsur keadaannya membaik. Sang ibu berkata, "Saya tetap berpikir positif, karena akan mempengaruhinya. Saya harus kuat untuk anak saya."

sumber dari VIVAnews

Tidak ada komentar: